Headlines News :
Home » » Kode Warna Resistor dan Cara Membacanya

Kode Warna Resistor dan Cara Membacanya

Written By ST.pro audio on Sabtu, 05 Agustus 2017 | 01.42

Kode warna Resistor: Sebuah nilai resistansi yang ada pada resistor ditentukan oleh kode-kode warna yang terdapat pada badan resistor tersebut. Jumlah gelang warna yang ada pada badan resistor pada umumnya yang beredar dipasaran adalah berjumlah empat warna dan lima warna, namun pada jenis resistor tertentu terdapat 6 warna.
Kode warna resistor yang ada saat ini sudah dikembangkan sejak tahun 1957 oleh bangsa eropa dan amerika yang pada akhirnya aturan mengenai resistor ini ditetapkan menurut standar EIA-RS-279. EIA ini adalah singkatan dari Electronic Industries Alliance, sebuah organisasi yang didirikan oleh RMA (Radio Manufacturers Association) dari amerika dan Eropa.

Menurut standar EIA-RS-279, kode warna pada resistor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu resistor dengan kode 4 warna, 5 warna dan 6 warna. Di Indonesia, biasanya resistor dengan jenis film karbon memiliki 4 warna dan memiliki toleransi kisaran 10%, sedangkan resistor untuk jenis film metal memiliki 5 warna dan memiliki toleransi antara 1% hingga 5%.

Berikut adalah tabel kode warna resistor beserta nilainya:


Cara Membaca resistor empat warna:

Resistor dengan empat warna adalah jenis resistor yang paling banyak digunakan. Cara membaca resistor 4 warna sangat mudah, dengan menghapal kode warna yang ada, maka ketika sering membaca nilai resistor nantinya secara otomatis akan dengan sangat mudah membaca nilai resistor tersebut tanpa perlu berfikir lagi.




Kedua pita warna pertama pada resistor 4 warna menunjukan nilai dari resistansinya, sedangkan pada pita ketiga menunjukan faktor pengali atau jumlah nol yang digabungkan dengan pita pertama dan pita kedua. Untuk pita warna keempat menunjukan toleransi resistor tersebut. Untuk tabel kode resistor empat warna sebagai berikut:

Tabel Kode Warna Resistor 4 Warna

Sebagai contoh, sebuah resistor terdapat warna Hijau, Biru, Hitam, dan Emas. Berarti nilai resistor tersebut adalah:

Pita ke-1 : Hijau=5
Pita ke-2 : Biru=6
Pita ke-3: Hitam=100
Pita ke-4: Emas=Toleransi 5%.

Sehingga nilai resistor tersebut adalah 56Ω dengan toleransi ±5%.

Cara Membaca resistor lima warna:

Cara membaca nilai resistor lima warna tidak jauh berbeda dengan resistor empat warna. Resistor dengan pita 5 warna biasanya memiliki nilai resistansi yang lebih spesifik dan memiliki nilai toleransi yang lebih kecil seperti pada resistor jenis film metal yang rata-rata menggunakan pita 5 warna.


Pada resistor dengan pita 5 warna, ketiga warna pertama menunjukan nilai resistansinya, sedangkan pita keempat menunjukan faktor pengali atau jumlah nol, dan pita terakhir (pita kelima) menunjukan toleransinya seperti yang ditunjukan tabel berikut ini:

Tabel Kode Warna Resistor 5 Warna

Sebagai contoh, sebuah resistor terdapat warna Kuning, Ungu, Hijau, Hitam dan Coklat. Berarti nilai resistor tersebut adalah:

Pita ke-1 : Kuning=4
Pita ke-2 : Ungu=7
Pita ke-3: Hijau=5
Pita ke-4: Hitam=100
Pita ke-5: Coklat=Toleransi 1%.

Sehingga nilai resistor tersebut adalah 475Ω dengan toleransi ±1%.

Cara Membaca resistor Enam warna:
Membaca nilai resistor 6 warna sebenarnya hampir sama dengan cara membaca nilai resistor 5 warna, hanya saja ada penambahan satu pita warna lagi, yakni pita keenam yang menunjukan koefisien suhu dari resistor tersebut.



Sama seperti resistor dengan 5 warna, ketiga pita warna pada resistor 6 warna menunjukan nilai resistansinya, sedangkan pita keempat menunjukan faktor kali atau jumlah nol, pita kelima toleransi, dan terakhir pita keenam adalah koefisien suhu. Adapun tabel kode warna resistor 6 warna sebagai berikut:

Tabel Kode Warna Resistor 6 Warna

Sebagai contoh, sebuah resistor terdapat warna Kuning, Ungu, Hijau, Merah, Coklat dan Merah. Berarti nilai resistor tersebut adalah:

Pita ke-1 : Kuning=4
Pita ke-2 : Ungu=7
Pita ke-3: Hijau=5
Pita ke-4: Merah=10²
Pita ke-5: Coklat=Toleransi 1%
Pita ke-6: Merah=Koefisien suhu 100 ppm/°C

Sehingga nilai resistor tersebut adalah 475*10²=47500Ω = 47,5 kΩ dengan toleransi ±1% dan koefisien suhu sebasar 100 ppm/°C.

Dari semua penjelasan diatas, Untuk mempersingkat pembacaan nilai resistor secara umum dapat digambarkan seperti berikut:

Cara Cepat Membaca Nilai Resistor


Cara Membaca nilai resistor dengan kode angka

Selain dengan menggunakan sistem kode warna, resistor juga ditentukan dengan kode angka yang terdapat pada badan resistor tersebut. Jenis resistor yang menggunakan kode angka tersebut adalah jenis resistor wireround dengan daya 5 Watt keatas, resistor SMD, dan lain-lain.

Khusus untuk jenis resistor SMD, rata-rata memiliki toleransi yang sama, yaitu kisaran 5% dan hanya menggunakan kode angka tiga digit. Dua digit angka pertama menunjukan nilai resistansi, dan digit terakhir menunjukan faktor kali atau jumlah nol.

Berikut ini contoh nilai dari resistor SMD yang menggunakan kode angka:


Cara membaca nilai resistor dengan kode angka.

Dari gambar diatas terlihat bahwa untuk menghitung nilai resistor yang menggunakan kode angka adalah sangat mudah, contohnya:

102 = 10*100 Ω = 1000 Ω =1 kΩ atau 10 ditambahkan dua nol di belakangnya.


Pada resistor yang nilainya dibawah 1000Ω atau 1 kΩ, nilainya ditulis hanya dengan angka saja, misalnya nilai resistor 100Ω, maka ditulisnya 100 saja, yang artinya 10*1 = 10 Ω.

Demikian cara cepat membaca nilai resistor yang biasa digunakan pada semua rangkaian elektronika. Dengan sering latihan membaca nilai resistor, nantinya dalam membacanya sudah otomatis tahu tanpa perlu berfikir lagi atau melihat tabel.


Sumber artikel : Sekemaku.com
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ST.pro Audio. CCTV dan Computer - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger